Friday 29 October 2010

Poetry IV

Sesal yang Tak Berarti
Karya: Anonymous

Terbangun ditengah malam ku dengar detik jam berjalan
Berdiam termenung memikirkan apa yang akan dilakukan
Teringat tentangnya memang tak bisa dihilangkan
Ku ambil air membasuh seluruh tubuh untuk doa yang dipanjatkan

Do’a yang mungkin tak akan terkabul, tapi ku berusaha untuk yakin
Tak pernah terlupa setiap do’a kupanjatkan untuknya
Ku diam memikirkan apa yang baru saja kulakukan
Tak sadar jika mungkin saja itu hanya keinginan yang tak akan tersampaikan

Tak bertemu, tak menyapa, tak kulakukan
Tak berani, tak sanggup, aku malu
Waktu senggang ku berjalan hanya untuk melihatnya dari kejauhan
Tak kunjung juga aku melihat dirinya yang berniat untuk ku sapa

Pertanda apa ?
Mungkinkah sama yang ada dibenakku?
Aku berharap tidak, jangan sampai itu yang terjadi
Ku tak mau ia dimiliki

Siang hari ku menuju rumah-NYA
Ku ambil air ku basuh ke seluruh tubuh untuk menjalankan amanat-NYA
Berdo’a yang kulakukan setelah menyembah-NYA
Berharap terkabul semua permintaanku oleh-NYA

Ku hiraukan semua yg menyapa
Karna ku bersungguh-sungguh hanyalah pada-NYA ini bisa terkabul
Terdengar saat do’a ada sesuatu yang ingin diceritakan
Dan apa yang terjadi?

Semua yang ku tak inginkan terjadi
Lemah diri ini mendengar
Tak berdaya tak kuasa membalas perkataan itu
Hanya senyuman yang menutupi penyesalan

Pasrah ku menerima kenyataan yang ku dengar
Semua itu terjadi, dan sudah terjadi
Lupakan…
Hanya melupakannya yang ada di pikiranku

Semua percuma, bangun malam memikirkannya ?
Tanpa piker panjang itu hanya sia-sia
Tapi hati ini meyakinkan, “Semua itu belum sepenuhnya terjadi”
Teruslah berharap dan bermimpi, dengan do’a yang kau lakukan tak mungkin percuma

Berpasrah diri kepada-NYA
Yakin semua yang kulakukan tak sia-sia
Terus berusaha
Semoga semua do’a yang ku panjatkan di kabulkan oleh-NYA 

1 comment: