Friday 29 October 2010

Poetry III

Sungguh Berharap
Karya: Anonymous

Sunyi… Sepi…
Ku sendiri di malam tanpa bintang
Berdiam diri ku menatap langit
Termenung akan wajahnya sesaat

Terdengar di kejauhan nyanyian klasik yang menghangatkan suasana
Entah mengapa dia selalu muncul disetiap sepiku
Kucoba hilangkan bayangannya yang membuatku terpesona akan dirinya

Dulu keakraban yang terjalin begitu membuatku semangat
Pagi senja mengiringi canda tawa dengannya
Ingin kuucap kata yang ada di hati ini
Namun teringat akan tekad yg diucapnya ku urungkan niat ini

Hari demi hari terasa pudar jauh tanpa sosok yang sering kulihat
Hati tak bisa berbohong
Ingatan tak bisa menghilang

Ku lalui hari tanpanya, sama saja membunuh semangat
Tetap berusaha berdiri tanpanya, sungguh sulit kurasa

Datang pagi dengan niat untuk bisa melihat dirinya
Walau tak pasti bertemu, ku teguhkan langkahku dengan yakin
Berjalan di belakangnya tak berani ku menyapa
Berpapasan dengannya hanya kontak senyum menyapa

Terkadang senyum diiringi sapaan dari bibir mungilnya menyebut namaku
Jantung ini tak hentinya berdetak dengan kencang
Seakan ingin meledak menyentuh hatinya

Ada kalanya rasa cemburu mengintip ketika ada yang coba mendekatinya
Hanya tabah, kesabaran, dan do’a yang bisa menjaga kecemburuan ini
Bagai fenomena alam yang menerjang ingin segera ku menyudahinya
Khawatir lupa dengan kejadian lampau tak ingin ku buang ingatan manis itu

Kini benar katanya ku ingin menanti ucapan yang ia katakan
Semoga apa yang telah ia katakan benar dan tak sia aku menanti
Akan ku taklukan kembali hatinya, tunggu aku kekasih pujaan
Ku butuh waktu yang tepat karena ku tahu tak mudah hatimu ‘tuk ku taklukan

No comments:

Post a Comment