Monday 9 May 2011

Poetry XIII

Jurang Hatimu
karya M. Fariz Juliansyah

makin dan makin kujatuh dalam jurang hatimu.
mengapa engkau membiarkanku jatuh dalam jurang? 
bukankah engkau malam yang selalu menemaniku? 
aku rindu, rindu pada rembulanmu.


kini rembulan tak datang dalam jurang. 
tapi hangat kian menyertai. 
hangat, hangat apakah engkau? 
aku rindu. rindu tawamu.


sepi, sepi kian datang di kala pagi. 
bangunkan aku, bangunkan aku wahai putri dalam mimpi. 
aku tak sanggup merindukan senyummu.


kini aku mengenal hangat, senyum hangatmu padaku. 
kau disini, selalu, di dalam hatiku menyertai gelapnya jurang. 

No comments:

Post a Comment